Minggu, 07 Agustus 2011

Fitnah? oh my God!

Assalamu'alaikum. wr.wb
orang bilang fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. and it's true! gua merasakannya saat ini.
actually, this was my problem in my class. but i want to share it to you.
okay, gua diangkat secara tidak resmi menjadi wakil bendahara di kelas. ofcourse i refused it. tapi gmana lgi, ketua kelasnya maksa gua, n ketika d tanya ke yang lain, mereka stuju" aja. awalnya karna masalah keuangan MOS cuma gua yang ngerti jdi gua g terlalu melibatkan bendahara 1 ny. tapi setelah buku-buku datang, knapa uang buku gua lgi yang ngumpulin? so, gua nyaranin ke bendahara 1 kalo uang buku dia yang tangani. jawaban dia adalah terserah. dan ketuanya nyaranin gua aja yang megang. dengan berat hati gua terima. gua tagihin uang-uang tersebut k temen". ada yang nanya "loh, kok kmu yang nagihin?". trus gua jawab "ketua kelasnya yang milih, ada yang keberatan? ^^". tapi smuanya diam dan hanya berkata "oh...". oke gua anggap itu tanda stuju.

awalnya gua bisa ngendaliin smuany, tpi lama" gua kwalahan. uang buku sih pas tidak kurang sdikit pun, masalahnya ada di uang MOSny.  knpa? soalnya gua bingung ada orang yang cuma byar buat mos dan tidak membayar buat menara, ada lagi cma byar 10 ribuan dengan alasan tidak ngambil karung terigu, ada lgi yang slalu menyediakan alasan untuk tidak bayar. suatu saat, gua harus ngeluarin uang secara mendadak dan tidak ada bukti pengeluarannya. bahkan terkadang uang gua sendiri yang kepake karena uang kasnya minus. tapi gua g pernah nyatuin uang kas dengan uang pribadi. uang kas g pernah gua pake, tpi justru uang pribadi gua yang kepake. jadinya, pengeluaran dan pemasukan tidak terkendali. ok, emang gua yang salah gua teledor dan terlalu percaya sama temen kalo mereka bakal byar. tapi inget satu hal. gua g pernah ngambil sedikit pun uang kas, menyontek aja gua g mau melakukannya, apalagi ngambil uang orang? g kebayang pertanggungjawabannya bakal sebesar apa di akhirat. tapi mereka yang tidak mengerti justru mengatai saya sebagai koruptor, Astaghfirullah. jangan suudzon dong. jujur hati gua sngat sngat sngat sakit mendengarnya. awalnya gua tgar, tpi smakin bnyak yang simpati, gua smakin lemah, akhirny tetesan air mata keluar. lgi-lgi nangis cngeng bgt sih gua.

akhirnya gua ngambil solusi untuk menjelaskan smuany lwat tulisan di papan tulis karna gua g mampu brkata" dgn hati kacau sperti itu. ya, smaleman gua berpikir keras buat ngebikin laporan pengeluaran dan pemasukan. tujuannya buat ngerehabilitasi nama baik gua. tapi tetep aja hasilnya g sempurna, karna ingatan gua g terlalu baik. maslah uang gua yg kepake, gua coba ikhlasin, meskipun agak berat karena gua harus ngulang nabung dari awal uang itu. dan tindakan terakhir yaitu gua ngundurin diri jadi bendahara.

pelajarannya buat kita adalah jangan mau menjabat suatu jabatan hanya dari persetujuan beberapa orang meskipun orang-orang itu termasuk yang berkuasa dikelas kita. dan terapkan sistem demokrasi. dan jika menjadi bendahara jangan lupa untuk meminta bon atau kuitansi saat mengeluarkan sjumlah uang, dan catat semua pengeluaran pemasukan secara detail g peduli nominalnya skecil apapun. lalu jangan suudzon, kita harus sabar, positive thingking, dan itu merupakan suatu sifat yang seharusnya terbentuk saat mengikuti MOS. jadi bgi kalian yang masih tertinggal negative thingkingnya brarti MOS yang kalian jalani itu GAGAL. percuma kita cape-cape ikut MOS kmaren kalo g ada hasilnya. dan juga, jaga lisan kita karena "mulutmu, harimaumu, yang akan menjadikan kalian penghuni neraka". jangan sampai ada lgi hati yang tersakiti. dan jga jangan menjadi orang yang gampang emosi, orang yang sensitif, karena saat itu setan sangat mudah masuk kedalam diri kita. jujur, gua takut ktika melihat orang yang klewat marah, rasanya bentar lagi ada perang dunia ketiga.

mohon maaf bila ada salah kata.
wassalamu'alaikum. wr.wb